BERITA TERBARU HARI INI – Masih Jomblo di Usia 40 Tahun, Nicholas Saputra Dicecar Raditya Dika Pertanyaan soal Rasa Kesepian. Kehidupan percintaan artis selalu menarik perhatian publik. Tak terkecuali Nicholas Saputra yang hingga kini belum terbuka tentang siapa perempuan spesial di hatinya.
Pria 40 tahun tersebut tampak masih senang melajang hingga kerap mendapatkan pertanyaan yang menyinggung soal kesendiriannya. Itu pula yang terjadi saat ia menjadi bintang tamu di YouTube Raditya Dika yang membahas film terbaru Nico “The Architecture of Love”.
“Pernah nggak ngerasa kesepian kayak di rumah gitu?” tanya komika tersebut ke Nicholas Saputra.
Nggak itu justru sangat melegakan,” jawab Nico.
Radit melanjutkan pertanyaannya soal bagaimana cara Nico melawan rasa kesepian. “Nggak pernah ngerasain soalnya, sama sekali, enggak,” tegas Nico.
Komika tersebut kemudian memberitahu tentang apa yang dia lihat tentang Nico, sambil bercanda dan menyingung isi laman media sosial Instagram pribadinya yang hanya berisi foto pemandangan. “Enggak, padahal liat IG Story Instagram kan semua ini ya batu, air. Padahal gua pengen lihat selfie-nya,” sebut sang komika.
“Oh gitu ya boleh nanti next time,” jawab Nico lagi.
Radit kembali mencecar pertanyaan soal benar tidaknya Nico tidak kesepian. Yang kemudian langsung dijawab Nico, “Emang walaupun gue sendiri, gue enggak ngerasa sepi sih.”
Putri Marino yang juga hadir di tayangan tersebut menilai kesepian bukanlah sesuatu yang menyedihkan dan justru perlu menikmatinya. Sementara, sang komedian bercerita dulu sempat memelihara kucing, agar tidak merasa kesepian.
Nicholas Saputra Dianggap Kulkas
Warganet ikut mengomentari reaksi Nicholas Saputra saat berbincang dengan Raditya Dika. “Bahkan radit sekitar 7x ngelempar jokes dan itu lucu2.. tapi NicSap emang kelewatan kulkas,” tulis seorang warganet.
“Bang Radit sangat jagoo bawa mood obrolan, bang Radit tau banget bintang tamunya bukan orang yang suka bercanda & ketawa ngakak, tapi masih bisa masukin jokes tipis2 yang keren,” kata yang lain.
“Nicho ngerasa ga kesepian pas sendirian tuh ya karena sehari2 dia udah banyak ketemu orang+capek di keramaian, jadi ya dia butuh suasana sepi untuk refreshing,” timpal warganet.
Bang radit ngejoke gue yg takut kalo nicsap gak ketawa,” sambung warganet lagi.
“Bisa banget bikin cover video nya berdua doang sm mas nic, bakal seru nih ngobrol berdua aja, taunya berempat,” sambung warganet.
“Orang yang tidak merasakan kesepian ialah mereka yang sudah selesai dengan dirinya sendiri,” bela warganet.
Tantangan Main di Film The Architecture of Love
Selain untuk promosi film bergenre drama produksi Starvision tersebut, ketiganya juga datang untuk bertemu para fans di Makassar yang telah lama tak disapa. Dalam sesi wawancara dan jumlah fans, Nico mengaku setidaknya ia terakhir kali ke Kota Daeng delapan tahun yang lalu.
“Saya baru dua kali ke Makassar, terakhir delapan tahun lalu,” kata Nico.
Berperan sebagai River di T.A.O.L, Nico mengaku tak begitu mendapat banyak hambatan, termasuk saat membangun chemistry dengan lawan mainnya. “Utamanya sama Putri Marino, kami suka sharing–sharing sehingga tidak sulit mengenal karakter satu sama lain,” bebernya.
Adapun Putri Marino mengaku jika di film T.A.O.L ia banyak melakukan persiapan. Utamanya mendalami perannya sebagai Raia yang merupakan karakter utama dalam film tersebut.
Karya Sutradara Teddy Soeriaatmadja
Sejauh ini, aku Putri, ia hanya terkendala cuaca dingin di New York yang terkadang mengganggu konsentrasinya saat beradu peran dengan Nico. “Makanya saya harus beradaptasi, lalu menjaga diri sendiri dan juga membutuhkan bantuan orang lain untuk tetap safety agar syuting lancar,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Jihane Almira juga mengaku mendapat tantangan tersendiri dalam perannya sebagai Erin. Ia mengaku dituntut menunjukkan karakter kesetiakawanan dalam film T.A.O.L.
“Di sini saya harus jadi bestie yang baik buat Raia. Ini tidak sulit karena di kehidupan sehari-hari juga saya terapkan,” tuturnya.
The Architecture of Love merupakan film yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja. Film ini diangkat dari novel terkenal milik Ika Natassa.
Putri Marino memerankan Raia, seorang penulis laris yang tak bisa lagi berkarya setelah menghadapi perselingkuhan suaminya. Raia memutuskan terbang ke New York untuk mencari inspirasi menulis buku. Di film ini, ia bertemu dengan River (Nicholas Saputra), seorang arsitek dari Jakarta, dan menjalin pertemanan rahasia.