BERITA TERBARU HARI INI – Jangan Tidur pada 3 Waktu Ini! Bisa Menghambat Rezeki dan Membahayakan Kesehatan. Tidur adalah kebutuhan bagi setiap manusia untuk memulihkan tenaga dan menjaga kesehatan tubuh. Tidur sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Tidur yang tidak teratur atau kurang berkualitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sulit mengendalikan perasaan, penurunan daya konsentrasi, dan meningkatnya risiko berbagai penyakit.
Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang baik merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Allah SWT sebagaimana berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 23:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”.
Namun, terdapat waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur menurut Islam. Dengan memahami pedoman ini, diharapkan kita bisa menjalani kehidupan yang lebih teratur dan mendapatkan manfaat yang optimal dari tidur yang baik dan terarah. Berikut ulasannya dilansir dari laman NU Online Lampung.
1. Tidur Setelah Sholat Subuh sampai Terbitnya Matahari
Tidur di waktu ini dipandang akan menjadikan orang yang melakukannya terhalangi mendapatkan berkahnya rezeki dan umur. Sebab waktu-waktu tersebut merupakan waktu diturunkannya keberkahan rezeki pada seseorang. Hal ini seperti dijelaskan oleh Habib Zain bin Smith:
النوم بعد الصبح يذهب بركة الرزق والعمر لأن بركة هذه الأمة فى البكور وهو بعد صلاة الفجر إلى طلوع الشمس
Artinya: “Tidur setelah subuh menghilangkan berkah rezeki dan berkah umur, sebab berkahnya umat ini ada di waktu pagi, yakni waktu setelah sholat subuh sampai terbitnya matahari” (Habib Zain bin Smith, Fawaid al-Mukhtarah, halaman 590).
2. Tidur setelah Masuk Waktu Ashar
Tidur pada waktu ini berisiko mengurangi daya aktif akal pelakunya. Dalam salah satu hadits dijelaskan:
مَنْ نَامَ بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ
Artinya: “Barang siapa tidur setelah waktu ashar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri” (HR. Ad-Dailami).
Meski para ulama menghukumi hadis di atas sebagai hadis dlaif namun hadis di atas masih relevan dalam konteks fadla’il al-a’mal (perbuatan keutamaan).