BERITA TERBARU HARI INI – Konsep Restoran Tanpa Menu ala Mantan Chef Pribadi Michael Jackson di Canggu Bali, Gelitik Rasa Penasaran Pengunjung. Restoran dengan menu yang sudah ditentukan itu sudah biasa. Tapi, bagaimana bila pengunjung bisa terlibat dalam pengaturan menu atau bahkan digelitik rasa penasarannya dengan menu yang akan disajikan? Itulah konsep yang dihadirkan GastroBar GAB yang baru saja dibuka oleh mantan chef pribadi Michael Jackson di kawasan Canggu, Bali, pertengahan Juli 2024.
Chef Gabriel Fratini, nama sang chef, membuka bisnis restoran itu untuk merayakan 50 tahun perjalanan kariernya di berbagai benua. Ia memulai kiprahnya di dunia kuliner di negara kelahirannya, sebelum berpindah-pindah ke Prancis, London, hingga mendarat di Hong Kong yang dinamis.
Seiring waktu, ia membuka restorannya sendiri di Singapura, Jepang, dan Jakarta. Kini, Chef Gabriel memilih Bali sebagai perhentian terbarunya. “Saya memilih Bali karena cukup strategis. Bali sangat potensial dan harganya cukup memadai, tidak terlalu mahal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Lewat GastroBar GAB, visi Chef diwujudkan melalui dedikasinya untuk menciptakan hidangan segar dan dipersonalisasi setiap hari. Ia ingin mendefinisikan kembali lanskap kuliner Bali.
“Saya berusaha untuk menciptakan lebih dari sekedar makanan. Saya bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang sesuai dengan setiap tamu,” jelas Chef Gabriel di pembukaan restorannya, Kamis, 18 Juli 2024.
Chef Gabriel menyatakan setiap menu adalah adalah gagasan menjalin persahabatan melalui makanan. Ia sengaja tak menciptakan daftar menu di restorannya, setiap pengunjung akan ditanyai soal preferensi rasa dan kondisi personal sebelum ia memasak dan menghidangkannya.
Menceritakan Pengalaman Kuliner Lewat Makanan
GAB’s GastroBar menggabungkan keahlian Chef Gabriel dengan kekayaan budaya Bali. Selain menawarkan pengalaman bersantap, GastroBar GAB juga memupuk komunitas dengan para tamu yang dapat terlibat langsung dengan kreativitas kuliner Chef Gabriel, mulai dari hiburan kuliner live hingga menu al buio yang bikin penasaran karena tamu tak diberitahu detailnya.
Partner bisnis Gabriel, Gresyen Kaendo mengatakan bahwa keunikan GastroBar GAB terletak pada penampilan dan rasa dari setiap hidangan yang dibuat oleh Chef Gabriel.
“Bagi mereka yang mencari pengalaman bersantap yang mendalam, di mana setiap hidangan menceritakan sebuah cerita dan setiap kunjungan terasa seperti pulang ke rumah, GAB’s GastroBar siap menyambut,” katanya seraya menyebut turis mancanegara dan domestik sebagai target pasarnya.
Nama GAB’s berasal dari gagasan Gabriel Fratini, sebuah penghormatan pada namanya sendiri. “GAB’s adalah manifestasi dari semua restoran yang pernah saya buat. Ini mungkin yang terakhir dan paling saya inginkan untuk menceritakan tentang 50 tahun pengalaman kuliner saya,” imbuh Gabriel.
Pilot Project Wisata Gastronomi di Ubud Bali
Sebelumnya, Ubud, Bali, dipilih Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai proyek percontohan pengembangan wisata gastronomi. Untuk itu, Kemenparekraf berkolaborasi dengan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan Pemerintah Kabupaten Gianyar Bali menggelar Workshop for UNWTO Gastronomy Tourism Development.
“Ubud dipilih sebagai pilot project pengembangan wisata gastronomi karena kesiapan dan tingginya tingkat kolaborasi antar-stakeholder. Makanan di Ubud tidak sekadar hidangan kuliner, tetapi sudah menjadi gaya hidup dan budaya bagi masyarakat setempat,” kata Sandiaga dalam rilis yang diterima tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 15 Desember 2023.
Asisten III Setda Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia menjelaskan budaya gastronomi yang mengakar di Ubud dapat terlihat dari interpretasi relief pada dinding Pura Yeh Pulu, yang menggambarkan budaya beternak, bertani, dan berburu sebagai bagian dari budaya gastronomi lokal. Ubud juga memiliki subak, yakni sistem tata kelola irigasi tradisional yang menjadi pilar kebudayaan masyarakat Bali.
Perlu Kolaborasi Berbagai Pihak
Ada pula filosofi Tri Hita Karana yang dianut masyarakat Bali, yaitu prinsip keselarasan antara manusia, alam, dan Tuhan, yang juga merepresentasikan kekayaan budaya dan kuliner. “Ubud merupakan salah satu ikon pariwisata di Gianyar yang diharapkan dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi daerah melalui gastronomi dan kami dari pemerintah daerah Gianyar akan mendukung dari sisi regulasi,” kata Sadia.
Selain pengalaman kuliner yang autentik, tradisional, inovatif, dan berkelanjutan, wisata gastronomi merupakan implementasi dari pariwisata inklusif yang dapat melibatkan berbagai stakeholder dan aktivitas terkait lainnya. Wisatawan bisa diajak mengunjungi produsen lokal, berpartisipasi dalam festival makanan, menghadiri kelas memasak, mengunjungi pusat edukasi, menikmati makanan tradisional, dan sebagainya.
Keterlibatan dan semangat kolaborasi dari berbagai pihak sangatlah penting untuk dapat mengoptimalisasi manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan wisata gastronomi. Department Officer, Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO, Patricia Carmona, menyampaikan bahwa salah satu rekomendasi utama pada program ini adalah pembentukan Gastronomy Tourism Club.
“Gastronomy Tourism Club yakni badan organisasi yang terdiri atas seluruh stakeholder pada industri gastronomi untuk dapat berkolaborasi aktif dan berkomitmen untuk menginisiasi pengembangan dan implementasi program-program terkait gastronomi di Ubud di masa depan,” kata Patricia.